Investigasi – PMII Rayon Syariah Komisariat UIN Raden Intan Lampung Cabang Bandar Lampung menggelar dialog publik.
Acara dialog dalam memperingati HUT KOPRI ke-54, berlangsung pada pukul 14.00 WIB, 25 November 2021 di Inspirasi Corner Sukarame.
Dengan mengangkat tema “Refleksi 54 Tahun Gerakan KOPRI di Tengah Realitas Zaman” kegiatan ini dibicang dengan ketua-ketua dari masing-masing rayon yang ada di komisariat UIN Raden Intan Lampung.
Maria al- Qiftia selaku Ketua Pelaksana memberikan keterangan pada Investigasi tentang rangkaian acara.
“Kegiatan mengundang kader KOPRI dari masing-masing Rayon yang ada,” ujar
Lebih lanjut Maria al- Qiftia menjelaskan akan kehadiran beberapa narasumber dari KOPRI UIN Lampung.
“Kehadiran Ketua Kaderisasi Rayon Eksbis Diana Berliyani, Ketua KOPRI Ushuluddin
Yosi Herlinda S, dan Ketua KOPRI Tarbiyah Diana Nafisa akan memberikan sudut pandang berbeda dalam acara kita kali ini” ungkap Maria al- Qiftia.
Berangkat dari kegelisahan pengurus Rayon perihal arah gerak KOPRI mau dibawa kemana, terlebih lagi di era yang memang sekarang realitasnya sudah sangat berbeda.
Dengan mempertanyakan kembali visi dan bagaimana implementasi nilai-nilai KOPRI dalam kehidupan sehari-hari, dari beberapa sudut lini kehidupan mulai dari pendidikan, ekonomi, budaya.
“KOPRI wadah bagi PMII perempuan, semestinya harus terus menyisipkan keadilan dan kesetaraan gender ke sesama anggota PMII ataupun kemasyarakat” ujar Diana selaku narasumber dalam dialog tersebut.
Diwilayah lain, soal pendidikan pun sempat dibahas, karena memang seharusnya kader-kader KOPRI mampu memahami apa yang diperjuangkan soal kesetaraan Pendidikan yang dimaksud.
“Perempuan dan laki-laki harusnya berhak mendapatkan edukasi yang sama,dan jika sekarang dilihat, pendidikan sudah mudah diakses oleh perempuan tapi jika ditarik ke arah kesetaraan seharusnya kapasitas diri dari masing perempuan juga mestinya di update,” sindir Diana Nafisah.
Jika kembali ke tema dialog yang digelar, refleksi gerakan ditengah realitas zaman, harusnya kader PMII khususnya Kopri itu sendiri dapat memahami sejarah terbentuknya KOPRI.
“Kader KOPRI harus melek terhadap teknologi dan ikut dalam perkembangan zaman tanpa menghilangkan nilai-nilai ke PMII an itu sendiri,” tegas Yosi Herlinda
Pasca digelar dialog, Maria selaku ketua pelaksana mengharapkan agar kemudian dengan tergelar nya dialog tersebut, mampu merefleksikan kembali perjuangan perempuan, mampu mengimplementasikan nilai-nilai yang ada agar kemudian cita-cita ideal KOPRI bisa tercapai.